Untitled

     by : Kurniawan Saputra
Cuma Catatan

 #CumaCatetanKawan

    Apa yang membuat hidup ini lebih menarik? Barangkali kegagalan.
Jika mimpi membuat seseorang mengeluarkan kekuatan tak terduga yang tersimpan dalam dirinya, maka kegagalan akan menguji seberapa kuat mimpi itu, menguji daya tahan kekuatan itu.
     Maka ketika Anda dihantam kegagalan, Anda perlu bersyukur. Itu adalah semacam sinyal bahwa Anda memiliki mimpi. Bila kegagalan bagi Anda terasa lebih menyesakkan daripada orang lain merasakannya, berarti Anda lebih menjiwai mimpi itu. Anda telah begitu gila, kelewat optimis, tapi juga ceroboh, sehingga beberapa kesalahan kecil namun penting akan menghukum Anda begitu kejam. Ia kan campakkan Anda dari tangga keangkuhan yang Anda bangun perlahan, bersama pujian-pujian kecil orang-orang selama ini. Membangunkan Anda dari riya’ riya kecil yang tumbuh dari kejahilan Anda tentang pribadi Anda sendiri.

Baca lebih lanjut

Garam Dan Telaga

      Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi datanglah seorang anak muda yang sedang dirudung masalah. Langkahnya gontai dan raut mukanya lusuh. Tamu itu memang tampak seperti orang yang tidak bahagia.

Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak tua yang bijak hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan.

“Coba minum ini dan katakana bagaimana rasanya”, ujar pak tua itu.
“Pahit, pahit sekali”, jawab sang tamu sambil meludah ke samping.

Pak tua sedikit tersenyum, ia lalu menhajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

Pak tua lalu kembali menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu dibuatnya gelombang mengaduk aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan air telaga itu. Baca lebih lanjut

13 Penyakit Akibat Berpikir Negatif

 

sekedar berbagi kiriman dan semoga bermanfaat………

80 % orang sakit bukan karena fisiknya tapi karena emosinya

pikiran negatif ternyata tidak baik bagi kesehatan

  1. MARAH. Selama % menit akan menyebabkan sistem imun kita mengalami depresi selama 6 jam.
  2. DENDAM/MENYIMPAN KEPAHITAN. Akanmenyebabkan imun tubuh kita mati dari situlah bermula segala penyakit, seperti Stres, Kolesterol, Hipertensi, Serangan Jantung, Rhematik, Arthiitis, Stroke.
  3. jika kita sering membiarkan diri kita STREES, maka kita akan sering mengalami GANGGUAN PENCERNAAN.
  4. jika sering merasa KHAWATIR, maka kita akan cenderung terkena penyakit NYERI PUNGGUNG.
  5. jika kita MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderungterkena penyakit INSOMNIA
  6. jika kita sering mengalami KEBINGUNGAN, maka kita akan mudah terkena GANGGUAN TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH.
  7. jika kita sering membiarkan diri kita merasa TAKUT BERLEBIHAN, maka kita akan mudah terkena penyakit GINJAL
  8. jika kita sering ber-NEGATIF THINKING, maka kita akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna)
  9. jika kita mudah EMOSI & CENDERUNG PEMARAH, maka kita akan mudah bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS.
  10. jika kita sering merasa APATIS terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH.
  11. jika kita sering MENYEPEKAN semua urusan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit DIABETES.
  12. jika kita sering merasa KESEPIAN, maka kita bisa terkena penyakit DEMENSIA SENELIS (berkurangnya memori dan kontrol fungsi tubuh).
  13. jika kita sering BERSEDIH & MERASA SELALU rendah diri, maka kita bisa terkena penyakit LEUKIMIA (kanker darah putih).

Sumber: Buku “The Healing & Discovering the Power of The Power” (Karya: Dr. Masaru Emoto)

7 Langkah Mencapai Potensi Hidup Maksimal

 

Salam Inspirasi Sobat Blogger…
Hidup layaknya kertas putih yang kosong terurai lalu dituliskanlah tulisan dengan berbagai warna, ada warna kepedihan, warna kesuksesan, warna keindahan, dan warna kesedihan. Mungkin banyak diantara kita bahwa kehidupan ini tidak adil. Walau segal kebaikan dan kenikmatan betapa banyak dianugerahkan Tuhan kepada kita.

Hakikatnya kelezatan hidup ada pada diri kita masing-masing, bagaimana pikiran ita merespon segala hal yang terekam oleh panca indera kita. Apakah kesedihan, kebahagian hanya hati kitalah yang bebas mengomentarinya dengan segala otoritasnya. Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru. Silahkan simak 7 langkah mencapai potensi hidup yang maksimal :

1. Perluas Wawasan.

Anda harus memandang kehidupan ini dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi. Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih. Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu, meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap
aspek kehidupanmu.

2. Temukan Kekuatan Dibalik Pikiran Dan Perkataan.

Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan. Maka kuatkan pikiran yang positif guna mendapatkan hasil yang positif pula.

3. Lepaskan Masa Lalu.

Hapuslah segala kepedihan dan kekejaman masa lalu yang masih menghantui hingga kini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini. Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu.

4. Temukan Kekuatan Di Dalam Keadaan Yang Paling Buruk Sekalipun.

Kita harus bersikap :” Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana.” Kita semua menghadapi tantangan dalam hidup ini. Kita boleh terjatuh berkali-kali, tapi kita juga harus mampu bangkit beribu kali.

5. Memberi Dengan Sukacita.

Memberi hakikatnya adalah menambah dan memperbanyak kebaikan kepada diri sendiri. Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.

6. Memilih Untuk Berbahagia Hari Ini.

Anda tidak harus menunggu sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu, sekarang juga !

( Dikutip dari : Mencapai potensi hidup yang maksimal by Joel Osteen)

Sumber: Artikel Motivasi

Pilih Cangkir atau Kopinya?

Secangkir Kopi

Cangkir atau  Kopi?

 

Salam Inspirasi sobat Blogger…

Baik sobat kali ini ane mau bagikan sebuah cerita dari luar negeri sana yang semoga dapat menginspirasi kita lebih dalam dan luas. Cerita penuh motivasi ini berjudul Pilih Cangkirnya atau Kopinya?  Secara singkat cerita dibawah ini menyajikan sebuah peristiwa yang santai dalam sebuah pertemuan antara dosen dan mahasiswanya, namun ternyata sang dosen memberikan sebuah pertanyaan yang ringan namun berat dalam perenungannya. silahkan disimak lebih lanjut sobat.

Sekelompok alumni satu University California of Bekeley yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang stress di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Profesor menawari tamu-tamunya kopi, kemudian pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi serta cangkir berbagai jenis – dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah – dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya. Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan : “Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk menginginkan hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami,bila kalian lupa menikmati keinginan itu.Baca lebih lanjut

Misteri Garis Tangan

 

Misteri Garis Telapak Tangan

Ilustrasi Telapak Tangan

 

“Salam Sejahtera sobat Blogger dimanapun anda berada “….

Baik Sobat, kali ini ane mau ngeshare tentang Misteri Garis-Garis Telapak Tangan Apasaja sich misteri yang ada di telapak tangan kita? Kata Para Orang tua dalam guratan-guratan telapak tangan setiap manusia sudah tersirat di dalamnya semua hal-hal yang menyangkut manusia itu sendiri, benarkah demikian? baik masa depan yang akan kita hadapi pun sudah termaktub jelas dalam garis-garis baik secara vertical maupun horizontal yang tersambung padu dalam telapak kita.

Secara Ilmiah dan logika, apakah anda mempercayainya? mari sejenak menyimak artikel ini karya sobat kita Ega semoga dapat memberi sedikit wawasan baru dan pengetahuan akan hal-hal yang baru dan unik di sekitar kita sobat.

“Cobalah buka telapak tangan kanan anda, lalu hadapkan ke raut wajah anda, kemudian tatap diri anda pada bidang telapak tangan layaknya sedang bercermin.”

Anda akan dapati bahwa telapak tangan anda terdiri dari lima jari: Jempol (ibu jari) yang mengarah ke atas (vertical), kemudian Telunjuk, Jari Tengah, Jari Manis, dan Kelingking yang keempatnya mengarah ke depan (horizontal). Ibu jari/jempol yang mengarah ke atas merupakan elemen penghubung (connecting element), yang artinya adalah keyakinan yang mengkristal dalam wujud keimanan. Sedangkan empat perangkat lainnya yang mengarah ke depan (horizontal) mengisyaratkan fungsi empat perangkat penyelenggara (Operator Instrument). Fungsi perangkat penyelenggara tersebut berguna dalam hubungan antar makhluk (mualamallah) dalam mengisi kehidupannya.

Sampai di sini anda pasti bertanya-tanya, apa yang istimewa dari “hanya” sebuah telapak tangan? Oke, kita mulai ‘preteli’ maksud dibaliknya.

  1. Jempol (Ibu Jari)

    Kenapa jempol disebut sebagai ibu jari?. Karena seorang anak lebih memerlukan seorang ibu dari pada ayah. Sebagai seorang anak –anda dan saya- pernah dikandung, dilahirkan, dan disusui oleh ibu bukan oleh ayah. Sikap keibuan adalah wujud kasih sayang dan kepedulian. Posisi seorang ibu menyimpan tanggung jawab mengasuh, membimbing, mendidik, dan mengarahkan anak-anak yang dilahirkannya. Kehadiran seorang ayah juga perlu, namun keberadaan sang ibu tetap paling perlu.
    Kenapa jempol bentuknya lebih besar namun lebih pendek dari ke-empat jari lainnya?. Besar adalah cermin kekuatan dan kekokohan. Pendek adalah cermin kelugasan dan ketegasan (baca: panjang cenderung tidak lurus, ngawur dan terkadang ngelantur). Seorang ibu perlu kuat dalam memelihara anak-anaknya. Seorang ibu perlu kokoh dalam keyakinan, agar tak ragu dalam mengarahkan. Seorang ibu perlu lugas dalam kelembutan dan tegas dalam kasih sayang. Sebagai ibu, ia mengarahkan dengan keyakinannya, membimbing dengan keteguhannya, menopang dengan kekokohannya dan mengasuh dengan keluwesan geraknya. Ingat, telapak tangan anda akan sulit memegang sesuatu tanpa keterlibatan ibu jari.
    Bagai seorang ibu, walau pendek jempol anda mampu menjangkau setiap ujung dari ke-empat jari (sebagai anak) untuk membimbing dan memberikan arahannya – ia lembut dan luwes. Ibu jari mengisyaratkan keyakinan/keimanan manusia. Pada cermin telapak tangan (lihat gambar), ibu jari mengarah ke atas. Ini mengisyaratkan ‘hubungan transendensi (transcendency relationship)’ antara ‘insan’ dengan ‘Tuhan’. Hubungan transendensi adalah hubungan hakiki yang mengkaitkan makhluk (creature) dengan Penciptanya (Creator), antara Pemilik dan yang dimiliki-Nya. Hubungan transendensi adalah hubungan ke-tauhid-an. Ibu jari adalah representasi dari ‘keyakinan’ (belief).

  2. Telunjuk (Point Finger/index finger)

    Kenapa jari sesudah jempol disebut sebagai Telunjuk?. Telunjuk adalah representasi dari hati. Karena di dalam hatilah petunjuk ditempatkan. Orang yang mendapat ‘hidayah’ adalah orang yang ‘hati’nya menerima cahaya atau petunjuk dari Allah. Sesungguhnya hakekat petunjuk tidak melekat di dalam otak atau pikiran, melainkan tertanam di dalam hati. Hidayah adalah cahaya Ilahi yang ditempatkan di dalam hati.
    Orang bijak mengatakan, dengan pikiran kita mendapatkan ‘pengetahuan’, dengan hati kita menerima ‘pemahaman’. Artinya, dengan pikiran anda dapat mempelajari “science (ilmu-pengetahuan)”, dengan hati anda mampu mengikuti “guidance (petunjuk)”. Petunjuk inilah yang akan mengarahkan anda menjalani hidup dengan kemudahan, hingga tiba di tempat tujuan dengan selamat dan sejahtera. Jadi sebutan ‘point finger’ untuk telunjuk dimaksudkan sebagai jari yang mengarahkan pada tujuan. Sedang sebutan ‘index finger’ adalah jari yang berguna sebagai pedoman (index). Bukankah secara naluriah ketika anda menunjukkan sesuatu kepada orang lain, maka telunjuk anda yang berperan?.

  3. Jari Tengah

    Kenapa jari-tengah bentuknya paling panjang?. “Jari tengah mengisyaratkan ‘jiwa’ anda. Ia paling panjang karena jiwa anda lebih awal disiapkan sebelum jasad anda diciptakan. Jadi jiwa anda diberikan kesempatan hidup lebih lama dari pada jasad anda. Jiwa mengalir dalam hati, jasad dan pikiran anda. Jiwa yang dalam bahasa Arab disebut ‘nafs’ atau nafsu yang mewarnai sifat dan perilaku manusia.

  4. Jari Manis

    Bagaimana dengan Jari-manis (Ring Finger)?. Jari manis meng-isyaratkan tubuh atau jasad manusia. Dengan tubuh kita bergerak dan melalui tubuh pula kita berbuat. Fungsi jasad adalah perangkat untuk berbuat, bertindak dan berlaku. Aktivitas jasad identik dengan kesehatan. Jasad yang sehat menyimpan potensi untuk melakukan berbagai aktifitas. Kesehatan jasad inilah yang oleh banyak orang sering ditempatkan sebagai ‘harta’ yang tak ternilai.
    Jasad adalah bentuk fisik (physical appearance) jiwa manusia. Layaknya benda fisik, jasad dapat tumbuh seiring waktu, bisa rusak karena salah perlakuan dan lapuk karena usia. Karenanya jasad dijaga dari cuaca dengan pakaian, dirawat dengan mandi dan sikat gigi, dipelihara dengan tidur cukup dan diberi makanan atau nitrisi yang bergizi serta dilatih dengan berolahraga. Bahkan jasad sering diperindah, dipercantik, dan dipermanis dengan perhiasan. Inilah yang menjadi alasan kenapa jari keempat disebut Jari-Manis atau Ring Finger. Bukankah biasanya ‘cincin (ring)’ dikenakan sebagai hiasan pada jari ini?.

  5. Kelingking

    Bagaimana dengan jari kelingking?. Jari kelingking (little Finger) mengisyaratkan pikiran manusia. Pikiran adalah alat untuk memilah mana yang benar dan mana yang salah. Dengan pikiran, manusia dapat membedakan mana yang ‘benar-benar salah’ dan mana yang ‘salah benar-benar’. Inilah rasionalitas. Namun kemampuan pikiran juga terbatas, karenanya pikiran sering bias (berselisih) dalam membangun kebenaran. Pikiran manusia tak mampu menjangkau kebenaran hakiki yang hanya dapat diselami oleh hati yang suci atas gerakan jiwa yang fitri.

Baca lebih lanjut

Sang Agen Perubahan menjawab Tantangan Masa Depan

“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallaha la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma bianfusihim”. ” Tuhan tidak merubah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)

 “The agent of change” (agen perubahan). Mungkin kata ini cukup familiar di telinga kita. Ya agen perubahan, siapa mereka yang bergelar “para agen perubahan”?  siapa mereka yang katanya tulang punggung sebuah bangsa”? lalu siapa mereka yang disebut “harapan bangsa”?. Tak lain adalah generasi muda (pemuda). Pemuda  memang identik dengan perubahan. Di genggaman tangan pemudalah masa depan suatu bangsa berada. Di pundaknya beban problema bangsa dikelola. Di kepalanya sejuta ide guna menjadikan bangsa berwibawa. Peran pemuda sangatlah signifikan dalam perkembangan bangsa. Pemuda bak benih benih suci yang tumbuh meretas yang akan terus berkembang menjadi pilar pilar bangsa. Maju dan mundurnya bangsa hanya pada telapak tangan mereka.

Lalu siapakah pemuda itu?. Dalam UU Kepemudaan yang dicantumkan melalui UU No. 40 tahun 2009 tentang kepemudaan, disebutkan definisi pemuda adalah warga Negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun. Pemuda  dalam perspektif sosiologis merupakan anggota masyarakat berusia produktif yang secara sadar mengambil perannya dalam konteks memajukan kehidupan dirinya dan masyarakat. Sedangkan dalam perspektif politik, pemuda merupakan individu atau komunitas warga Negara yang terus-menerus menempa diri tanpa mengenal batas waktu dan mengaktualisasikan segenap potensinya untuk menjadi pemimpin di masa depan. Baca lebih lanjut